Aku - Manusia Bernama Sherel
Namaku Sherel. Aku dibesarkan di sebuah kota bernama Karanganyar. Sebuah kota yang begitu mungil, tertidur beberapa menit saja dalam perjalanan, sudah membuat kota itu terlewat dalam pandanganmu. Di dalamnya tersembunyi pedesaan dengan pemandangan elok dan penduduk yang senang menebar senyuman. Aku suka sekali mengayuh sepedaku di jalan-jalannya yang kecil. Orang-orang di Jawa biasa menyebutnya blusukan, tapi aku sendiri menyebut acara bersepeda santai itu sebagai sebuah petualangan.
Ada
kalanya aku berharap dapat melihat suatu zaman, di mana nongkrong di tepi jalan
sembari bercengkerama adalah lazim. Pada waktu itu pasti suasana begitu
menyenangkan dan berbeda. Beruntung sekali aku, ada banyak pintu yang dapat
membawaku ke masa lampau. Pintu itu ada di Gombong (kota berjarak 7 kilometer
dari Karanganyar), tersembunyi di antara bangunan-bangunan tua, warisan budaya,
dan dalam kisah-kisah lama yang
diceritakan orang-orang. Pintu itu terselip di antara lembar-lembar album
foto tua yang kutemukan di lemari, dan terbuka tatkala aku mengobok-obok cerita
puluhan tahun lalu dari orang dewasa. Setiap jaman memiliki warna eloknya
masing-masing, dan jaman favoritku berada di tahun 1990 an.
Bagiku,
masa silam tidak pernah pelit kepada siapa pun, ia meninggalkan banyak sekali
tapak kaki sebelum berlalu dan menghilang. Buku-buku, film, tembang kenangan,
dan lain-lainnya…
Hal
lain yang sangat menarik bagiku adalah manusia. Aku tertarik pada sejarah
panjang mereka, yang berawal dari sesosok mahluk purba yang liar, lalu beralih
menjadi manusia modern yang mengenal teknologi. Menakjubkan sekali melihat kebiasaan,
cara hidup, sifat, pemikiran, karya, dan perkembangan mereka. Ketertarikanku akan
manusia membawaku pada rasa suka terhadap kebudayaan, terutama kebudayaan
tionghoa yang masih diturunkan dari generasi ke generasi di keluargaku dan
kurasakan ikatannya.
Namun,
dari segala hal yang kukagumi di dunia ini, tidak ada yang dapat mengalahkan
keindahan menulis. Menulis membuatku bahagia, dan aku amat sangat menyukainya. Aku
senang menuangkan seisi benakku ke dalam puisi, cerpen, dan buku harian.
Kuharap suatu hari nanti aku menjadi seorang penulis dan menerbitkan
tulisan-tulisanku sendiri. Di samping menulis aku suka mengisi waktuku dengan
membaca, taekwondo, mendengarkan musik, menari jawa, dan banyak hal lainnya.
Mungkin
kalian berpikir bahwa aku seorang remaja dengan selera yang unik, ya itu kata yang tepat untuk
menggambarkannya. Sifatku juga cukup unik, orang yang baru mengenalku
seringkali membuat tebakan yang begitu meleset tentang diriku. Mereka melabel
diriku sebagai anak pendiam yang penurut. Tentu saja aku jengkel sekali dengan
anggapan mereka, benar-benar menyebalkan! Karena aku adalah orang yang paling
mengenal diriku sendiri, dan aku tahu bahwa itu amat sangat keliru!
Kalau
saja mereka mau bersabar menunggu sampai aku cukup akrab dengan mereka, mereka
akan terkejut ketika mendapati sosok yang sama sekali lain. Aku cerewet, pemarah,
sulit mengendalikan pikiran maupun diri sendiri, dan sangat tidak fleksibel. Seringkali
jorok, berantakan, teledor, sehingga Mama pun berseru, “Sherel!!!”. Terkadang
memiliki semangat anak muda yang menggebu-gebu dan sulit dijelaskan. Namun
disisi lain juga seseorang yang tekun, pemikir, perefleksi, haus akan ilmu
serta pengalaman, dan sedang belajar menjadi manusia yang produktif.
Ok, begitulah sepenggal kisah tentang diriku. Bagaimana dengan kisah kalian?
x