Aku - Manusia Bernama Sherel

Namaku Sherel. Aku dibesarkan di sebuah kota bernama Karanganyar. Sebuah kota yang begitu mungil, tertidur beberapa menit saja dalam perjalanan, sudah membuat kota itu terlewat dalam pandanganmu. Di dalamnya tersembunyi pedesaan dengan pemandangan elok dan penduduk yang senang menebar senyuman. Aku suka sekali mengayuh sepedaku di jalan-jalannya yang kecil. Orang-orang di Jawa biasa menyebutnya blusukan, tapi aku sendiri menyebut acara bersepeda santai itu sebagai sebuah petualangan.

Aku seorang penyuka petualang, tidak hanya berpetualang dengan sepedaku, aku juga senang sekali berpetualang dengan waktu. Terkadang tinggal di masa sekarang terasa sangat tidak menarik. Hidup di jaman modern, di mana terlepas dari internet selama beberapa waktu, sama saja dengan tertinggal seribu abad dan tersesat di sebuah planet tak dikenal. Terjepit di antara lautan manusia penggemar sosial media, yang mencintai gawainya melebihi kehangatan kebersamaan. Bernaung di bumi dan alam semesta yang sedang dalam proses menjelang kehancurannya, dan dunia yang disesaki oleh teknologi, teknologi, dan teknologi. Banyak sekali keindahan dalam hidup yang dibiarkan terlupakan seiring berjalannya waktu.

Ada kalanya aku berharap dapat melihat suatu zaman, di mana nongkrong di tepi jalan sembari bercengkerama adalah lazim. Pada waktu itu pasti suasana begitu menyenangkan dan berbeda. Beruntung sekali aku, ada banyak pintu yang dapat membawaku ke masa lampau. Pintu itu ada di Gombong (kota berjarak 7 kilometer dari Karanganyar), tersembunyi di antara bangunan-bangunan tua, warisan budaya, dan dalam kisah-kisah lama yang  diceritakan orang-orang. Pintu itu terselip di antara lembar-lembar album foto tua yang kutemukan di lemari, dan terbuka tatkala aku mengobok-obok cerita puluhan tahun lalu dari orang dewasa. Setiap jaman memiliki warna eloknya masing-masing, dan jaman favoritku berada di tahun 1990 an.

Bagiku, masa silam tidak pernah pelit kepada siapa pun, ia meninggalkan banyak sekali tapak kaki sebelum berlalu dan menghilang. Buku-buku, film, tembang kenangan, dan lain-lainnya…

Hal lain yang sangat menarik bagiku adalah manusia. Aku tertarik pada sejarah panjang mereka, yang berawal dari sesosok mahluk purba yang liar, lalu beralih menjadi manusia modern yang mengenal teknologi. Menakjubkan sekali melihat kebiasaan, cara hidup, sifat, pemikiran, karya, dan perkembangan mereka. Ketertarikanku akan manusia membawaku pada rasa suka terhadap kebudayaan, terutama kebudayaan tionghoa yang masih diturunkan dari generasi ke generasi di keluargaku dan kurasakan ikatannya.

Namun, dari segala hal yang kukagumi di dunia ini, tidak ada yang dapat mengalahkan keindahan menulis. Menulis membuatku bahagia, dan aku amat sangat menyukainya. Aku senang menuangkan seisi benakku ke dalam puisi, cerpen, dan buku harian. Kuharap suatu hari nanti aku menjadi seorang penulis dan menerbitkan tulisan-tulisanku sendiri. Di samping menulis aku suka mengisi waktuku dengan membaca, taekwondo, mendengarkan musik, menari jawa, dan banyak hal lainnya.

Mungkin kalian berpikir bahwa aku seorang remaja dengan selera yang  unik, ya itu kata yang tepat untuk menggambarkannya. Sifatku juga cukup unik, orang yang baru mengenalku seringkali membuat tebakan yang begitu meleset tentang diriku. Mereka melabel diriku sebagai anak pendiam yang penurut. Tentu saja aku jengkel sekali dengan anggapan mereka, benar-benar menyebalkan! Karena aku adalah orang yang paling mengenal diriku sendiri, dan aku tahu bahwa itu amat sangat keliru!

Kalau saja mereka mau bersabar menunggu sampai aku cukup akrab dengan mereka, mereka akan terkejut ketika mendapati sosok yang sama sekali lain. Aku cerewet, pemarah, sulit mengendalikan pikiran maupun diri sendiri, dan sangat tidak fleksibel. Seringkali jorok, berantakan, teledor, sehingga Mama pun berseru, “Sherel!!!”. Terkadang memiliki semangat anak muda yang menggebu-gebu dan sulit dijelaskan. Namun disisi lain juga seseorang yang tekun, pemikir, perefleksi, haus akan ilmu serta pengalaman, dan sedang belajar menjadi manusia yang produktif.

Ok, begitulah sepenggal kisah tentang diriku. Bagaimana dengan kisah kalian?

x

Popular Posts