Guernica - Patrian Kelam Sebuah Peperangan

Guernica Karya Pablo Picasso


Guernica lukisan yang akan membuatmu diam terpaku dengan ribuan pertanyaan bermunculan di benak. Lukisan apa itu? Penciptanya agaknya seseorang yang kelewat nyentrik, bagaimana bisa ia menggambar orang dengan mulut di samping wajah, hidung tepat di atas mata, dan berbagai kejanggalan lainnya. Tidak hanya memiliki berbagai kejanggalan, lukisan ini misterius, ia seolah hendak bercerita tentang sesuatu yang amat mengerikan. Sesuatu yang mengusik hati setiap umat manusia...

Perang Spanyol pecah pada tahun 1936, tak lama kemudian lahir lah sebuah mahakarya agung dari tangan seorang pelukis ternama, Pablo Picasso. Dengan penuh keprihatinan akan situasi perang di tanah airnya, Pablo Picasso menggoreskan kuasnya. 

Lukisan Guernica karya Pablo Picasso berwarna hitam putih, menimbulkan kesan suram sesuai kisah yang hendak disampaikannya. Sebagai pelukis di abad ke-20 ia tampil dengan gaya kubisme di lukisan tersebut. Kala itu aliran kubisme memang sedang bermunculan di bidang seni lukis. Ketika penemuan foto membuat pelukis kian ditinggalkan, seniman-seniman era itu berupaya menciptakan karya seni yang tak dapat dijangkau oleh foto. 

Kubisme itu sendiri adalah aliran seni lukis yang mengandalkan bentuk-bentuk geometris. Pelukisnya seolah-olah menggambar suatu benda secara utuh, kemudian memisah-misahkan bagiannya dan menaruhnya kembali ke tempat yang salah. Maka jangan terkejut lagi kalau melihat gambar payung dengan gagang di atas, baju dengan lengan di depan, atau cangkir kopi dengan gagang di dasar cangkir. Itu adalah sebuah lukisan bergaya kubisme yang tersohor.

Di dalam lukisan Guernica, digambarkan histeria mengerikan yang melanda. Seorang pria mati dengan pedang yang patah di genggamannya. Tak jauh dari tempat pria tersebut tergeletak, seorang ibu meratapi anaknya yang tewas di pangkuannya. Di sana juga tampak seekor kuda yang terluka dan seekor banteng. Dua orang gadis keluar dari rumah mereka yang dilahap api, dan menyaksikan kengerian yang tengah merebak di sekeliling mereka tanpa daya. Di paling ujung kanan lukisan, nampak seorang pria yang ketakutan luar biasa oleh api yang menjilat-jilat membakar tempat tinggalnya. 

Pablo Picasso mampu membuat setiap orang turut merasakan mimpi buruk rakyat Spanyol. Dengan lukisannya, beliau berseru menentang peperangan yang merenggut kebahagiaan, nyawa, dan harapan rakyat tak bersalah. Banyak orang menganggap masing-masing gambar di lukisannya menyimpan makna tersembunyi. Namun, pria berkebangsaan Spanyol ini mengatakan, bahwa apa yang ditafsirkan orang-orang mungkin saja benar, akan tetapi sebenarnya ia melukis segala sesuatunya apa adanya.

Lukisan dengan ukuran 3,49 m x 7,76 m ini pertama kali dipamerkan di Paris World's Fair. Ia juga pernah singgah di Musem Prado, Madrid, sebagai pengingat akan petaka yang diciptakan oleh perang. Tempat perhentian Guernica yang terakhir ialah Museum Reina Sofia, Madrid. Ribuan orang melihatnya dengan kekaguman dan perdamaian yang diserukannya tak pernah berhenti bergaung. 


Lukisan Guernica di Museum Reina Sofia, Madrid.


Sumber:







Popular Posts