Mengenang Era Indonesia Muda




Rabu, 24 November 2021

Aku mengunjungi Oma Ming di pagi hari, kami berdua duduk di teras sambil memandangi kebun cantik milik beliau. Beliau sangat mengenal setiap tanamannya dan tanaman-tanaman itu tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari. Di tempat yang menyenangkan itu lah kami berbincang-bincang.

Aku banyak mendengar kisah tentang masa Indonesia muda, di mana negara belum stabil dan kondisinya jauh berbeda dengan saat ini. Oma Ming menceritakan nasi jagung keras yang sempat menjadi makanan sehari-harinya, sistem jatah yang diberlakukan pemerintah pada beberapa barang kebutuhan sehari-hari, dan masa-masa penuh pergolakan di akhir 1965 hingga awal 1966. Beliau juga mengatakan bahwa salah seorang saudaranya yang tidak bersalah dituduh sebagai aktivis PKI dan diangkut pergi. Istrinya sangat berduka dan bersembahyang setiap hari untuknya, akan tetapi ia tidak pernah kembali.

"Oma Ming itu sebelas bersaudara, kalau mau makan, lauk seperti telor harus dibagi jadi empat. Jika menambah lauk, kamu hanya akan dapat sayur," kenang beliau. Beliau melanjutkan, "Dulu setiap anak kalau mau dapat uang sangu ya sebelumnya harus kerja dulu bantu orang tua. Orang tua Oma Ming dulu dagang cengkeh, jadi Oma Ming bantu metikin cengkeh sebelum dijemur di bawah sinar matahari. Biasanya dapat 25 sen* dari situ."

Dari obrolan hari itu, aku bisa melihat bahwa kehidupan di jaman sekarang sudah sangat berbeda dengan kehidupan 60 tahun yang lalu. Di jaman dulu, orang menjalani hidup yang keras, di setiap langkah kehidupan mereka selalu ada jejak perjuangan yang terukir. Tidak ada hal yang mudah diraih di masa lalu, semua hasil yang digapai seseorang tergantung seberapa keras kerja mereka. Tak heran jika mereka bertumbuh menjadi manusia-manusia tangguh nan ulet. Bukan suatu hal yang mengejutkan kalau banyak penemu, petualang, seniman, guru, pengusaha, atau pemimpin hebat, yang lahir dari masa-masa sulit itu.


Catatan kaki:
sen = satuan uang di jaman dulu. Menurut Oma Ming satuan uang lainnya ada kelip, ketip, perak, ringgit, dan rupiah.







Popular Posts