Pengrajin Gamelan di Kotaku
Gamelan
adalah alat musik tradisional kita yang berasal dari Jawa. Kata gamelan mempunyai arti sendiri, yaitu ‘gamel’ yang
berarti pukul dalam bahasa Jawa, yang menjelaskan kegunaan alat musik tabuh
tersebut. Bukti sejarah mengatakan bahwa, alat musik tersebut telah bermunculan
pada abad ke –9. Sebab, terdapat sebuah relief pada candi Borobudur yang
menggambarkan alat musik gamelan. Kini gamelan sudah tersebar hingga ke pulau
Bali dan Sunda.
Sumber:
Perbedaan
antara gamelan khas Jawa dan khas Bali dan Lombok bisa dibedakan dengan
bunyinya. Gamelan khas Jawa terdengar lebih lembut bila ditabuh, sementara
gamelan khas Bali cenderung nyaring, dan gamelan khas Sunda terdengar mendayu-
dayu. Gamelan banyak digunakan sebagai
alat musik untuk mengiringi tari – tarian atau acara wayangan.
Di daerah
Plarangan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, terdapat seorang bapak pengrajin gamelan . Beliau meneruskan
pekerjaan ayahnya sebagai pengrajin gamelan, sudah enam belas tahun ia
menekuni pekerjaan tersebut. Ibunya bercerita, dahulu para pendahulunya sudah
bekerja sebagai pandai besi, namun mereka belum mengarah pada pembuatan alat gamelan,
melainkan sebagai pengerajin alat pertanian. Kini bapak dari generasi kedua
pengrajin gamelan tersebut ,beraktivitas di bengkel yang terletak di samping rumahnya.
Beberapa
alat musik gamelan yang dibuatnya antara lain, Gong, Saron, Bonang, serta Kempul
dalam berbagai ukuran. Bahan-bahan dasar
yang biasa digunakan pengrajin itu untuk menciptakan sebuah
gamelan adalah, besi, per, drum, plateser. Sebagian dari bahan- bahan tersebut
dipesan, sebagian lagi didapatkan dari barang rongsok.
Untuk
membuat sebuah gong , bahan – bahan logam tersebut dicampur dan dipanaskan
dengan api sampai meleleh. Kemudian lelehan tersebut dituang kedalam sebuah
cetakan, lalu dibentuk sesuai pola yang
dibutuhkan dengan cara ditempa. Untuk menentukan nadanya, setiap pengerajin gamelan ternyata menggunakan
kepekaan telinga mereka, supaya dapat mengatur
bunyi nada yang diinginkan . Proses pembuatan seperangkat alat musik
gamelan tidaklah mudah dan cepat, dibutuhkan waktu kurang lebih dua bulan
untuk itu.
Setelah gamelan selesai dibuat, gamelan pun
dikirim kepada para pemesan. Menurut
pengrajin tersebut, kebanyakan pembeli alat musik gamelan berasal dari luar Kecamatan . Bahkan
dikatakannya pula, ada pelanggan yang berasal dari luar pulau. Berapa harga gamelan ya? Ternyata harga
gamelan ditentukan oleh ukurannya. Gamelan berukuran kecil berkisar ratusan
ribuan, sementara yang besar harganya dapat
mencapai beberapa juta.
Semula,
kukira hanya ada satu pengrajin gamelan yang ada di daerahku, ternyata ada juga pengrajin lainnya. Lokasinya lebih
jauh dibandingkan pengrajin yang sudah kuceritakan di atas,
dari tempatku tinggal. Bengkel pengrajin tersebut terletak di daerah Adimulyo .
Tidak ketinggalan pula, beliau membuat seluruh jenis alat musik gamelan
yang totalnya berjumlah dua puluh enam macam. Pengrajin gamelan yang satu ini
juga menggunakan bahan baku dari limbah logam, selain juga menggunakan timah dan perunggu.
Wow!
Pengrajin gamelan ini luar biasa ya…. Beliau melestarikan warisan budaya yang diturunkan oleh nenek moyang kita. Kebudayaan kita memang sangat indah beragam serta patut kita jaga dan pelihara. Iya, kan? Iya, kan?
Sumber:
- https://www.kompasiana.com/dewisundari/591e558ac322bdfe0856a30b/sejarah-gamelan-jawa-perkembangannya
- https://kerajinanindonesia.id/kerajinan-gamelan-dari-limbah-di-kebumen/
- https://www.youtube.com/watch?v=iT8Is9bc1Zo&t=138s
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan
- https://blogkulo.com/gamelan-jawa/