Seru-Seru Belanja Non Sampah

Hai teman-teman,

Aku diberi tantangan baru nih oleh kakak-kakak dari Jaladwara, dan kali ini tantangannya adalah memasak. Sebelum memasak aku harus belanja sendiri ke pasar. Di pasar aku disarankan belanja non sampah, go green gitu lho. Dan inilah ceritaku.

Aku dan adikku berangkat ke pasar cukup awal, karena kami mengincar pasar pagi. Soalnya ada banyak keuntungan belanja di pasar pagi. Misalnya, penjual  di pasar pagi itu belum menempatkan sayur-mayur ke dalam kantung plastik. Tahu yang dijual disana juga masih ada di dalam tong, belum dibungkus plastik. Penjual tempe juga mewadahi tempenya pakai daun pisang. Selain itu, di pasar pagi segalanya serba murah dibandingkan dengan pasar biasa. Keuntungan lainnya adalah, kalau jalan kaki ke pasar pagi itu mudah menyebrangnya. Kan, jalanan masih sepi, enggak perlu takut menyebrang deh:)
Oh ya, pasar pagi itu terletak di belakang gedung pasar. Para penjualnya berjualan di pinggiran jalan.


Sebelum pergi ke pasar pagi, aku dan adikku mempersiapkan kantung belanjaan kami supaya ramah lingkungan.  Kami punya banyak kantung belanja di rumah, mamaku selalu menyarankan kami menggunakannya kemana saja. Mamaku memang berupaya mengurangi sampah sudah sejak dulu. Kalau pergi-pergi kami juga selalu menggunakan botol minum dan tempat makan. Tapi aku masih kesulitan mengurangi sampah, karena sering tergoda oleh  makanan instant yang kayaknya menggiurkan, hehehe...

Setelah semua keperluan disiapkan, kami berdua langsung aja berangkat. Asyik jalanan masih sepi. Sesampainya di pasar pagi, aku dan adikku berpencar mencari bahan makanan yang dibutuhkan masing-masing. Sialnya, aku lupa membawa daftar belanjaanku, jadi aku agak lupa-lupa ingat harus beli apa aja. Tapi semuanya lancar kok, aku senang belanja di pasar. Kalau disuruh belanja lagi, aku bersedia. Di pasar aku juga bertemu opa Han. Di perjalanan pulang aku bertemu Bibi Sani yang sedang menuju pasar. Seru, deh!

                                                                          Let's go!



Berhasilkah aku belanja non sampah? Pasti itu yang ingin kalian tanyakan, bukan? Memang yang paling menantang dari belanja kali ini adalah, aku harus adu cepat bilang "Bu, jangan dibungkus kresek ya," dengan penjual yang sudah refleks menaruh barang belanjaan di kresek. Sebenarnya aku hampir berhasil belanja non sampah, kecuali satu: oyong titipan mama!

Di pasar pagi itu gak ada oyong, jadi aku harus masuk ke dalam gedung pasar. Sebenarnya sih aku  sudah jelas melihat semua sayur oyong yang dijual di meja penjual itu dibungkus plastik, tapi aku berpikir, "siapa tahu masih ada yang belum diplastikin, lagipula malas kalau cari-cari lagi ke tempat lain." Kemudian aku langsung menyodorkan uang kepada si penjual oyong, tanpa bertanya dulu adakah yang tidak berplastik.  Dan ternyata gak ada oyong yang belum dibungkus plastik.  Duh nyesel puake buangets, kan gak mungkin aku minta uangnya balik Ini pelajaran berharga buatku, supaya gak buru-buru menyodorkan uang kepada penjual! 


Hasil belanjaanku

Wah, aku masih harus belajar lagi nih!








Popular Posts